BAHASA SEBAGAI KONTROL SOSIAL.
Menurut Joko Winarto, “Sebagai alat kontrol sosial, bahasa
sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau
kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan
disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah
salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah
merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh
lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering
mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio.
Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud
penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru,
sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal”.
Jika dilihat dari pengertian diatas, bahwa Bahasa sebagai
alat kontrol sosial, sering atau biasa kita saksikan sehari-hari, seperti
contoh-contoh yang dijelaskan diatas. Selain dari contoh diatas, sebagai seorang
pelajar, dosen yang mengajar dikelas adalah salah satu contoh Bahasa Sebagai
Alat Kontrol Sosial , dimana terjadi interaksi antara dosen dan mahasiswa.
RAGAM DAN LARAS BAHASA.
RAGAM BAHASA
Ragam Bahasa adalah variasi
bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara (Bachman, 1990).
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9),
bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok,
yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti
di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita
tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
CONTOH RAGAM BAHASA:
1.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan
untuk menghasilkan bahasa, yaitu:
a. ragam
bahasa lisan,
b. ragam
bahasa tulis.
Bahasa yang dihasilkan melalui
alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan
ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi
dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan).
2.
Ragam bahasa baku yaitu:
a. ragam standar,
b.
ragam nonstandar,
c. ragam semi standar.
3.
Berdasarkan topik pembicaraan:
a. ragam hokum,
b. ragam bisnis,
c. ragam
sastra,
d. ragam
kedokteran.
LARAS BAHASA
Pada
saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras
sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara
bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras
ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih
dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.
Setiap
laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat
disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar,
atau nonstandar.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar